Laporan Penelitian
Cara
Mengatasi Kenakalan Remaja
Disusun
oleh : Agnes Yodo
Raymond
Silvia
Wilson
Kelas
: SMA
XI-A IPS
SMA NASIONAL PLUS CINTA BUDAYA
JL. PANCING, KOMPLEK MMTC BLOK
CINTA BUDAYA NO.1
DELI SERDANG, SUMUT
Kata
Pengantar
Puji syukur kami
panjatkan ke-hadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-nya kami
dapat menyusun laporan penelitian ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Guru Bahasa
Indonesia kami, Ibu Rosanti, yang telah menugaskan kami untuk mengerjakan laporan penelitian ini. Ucapan terima kasih juga ditujukan
kepada pembaca yang telah bersedia membaca laporan penelitian ini. Adapun topik yang dibahas adalah hal
yang menyangkut masalah kenakalan remaja.
Kami juga berharap semoga laporan penelitian ini
dapat digunakan sebagai acuan untuk membantu mengatasi masalah kenakalan
remaja. Saran dan kritik yang bersifat membangun
sangat kami harapkan sebagai upaya penyempurnaan laporan penelitian ini.
Medan,18
Januari 2012
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................... i
Daftar Isi.................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN........................................................................ 1
A.
Latar
Belakang Masalah....................................................................................... 1
B.
Rumusan
Masalah................................................................................................ 1
C.
Tujuan Penelitian.................................................................................................. 1
D.
Metode Penelitian................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................... 2
A. Penyebab
Masalah................................................................................................ 2
B. Dampak
Masalah.................................................................................................. 3
C. Cara
Mengatasi Masalah...................................................................................... 3
BAB III
PENUTUP.................................................................................. 4
A. Kesimpulan........................................................................................................... 4
B. Saran..................................................................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA
Ii
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masa remaja awal merupakan masa transisi, dimana usianya
berkisar antara 13 sampai 16 tahun atau yang biasa disebut dengan usia belasan
yang tidak menyenangkan, dimana terjadi juga perubahan pada dirinya baik secara
fisik,psikis, maupun secara sosial (Hurlock, 1973). Selain itu, kita sebagai
manusia juga mengetahui bahwa perilaku menyimpang yang dilakukan oleh remaja
atau yang biasanya disebut kenakalan remaja, merupakan tindakan yang tidak
bermoral. Kenakalan-kenakalan yang dilakukan oleh remaja di bawah usia 17 tahun
sangat beragam mulai dari perbuatan yang amoral dan anti sosial tidak dapat
dikategorikan sebagai pelanggaran hukum. Bentuk kenakalan remaja tersebut
seperti: kabur dari rumah, melawan orang tua ataupun guru, mengucapkan kata-kata
kotor, membawa senjata tajam, dan kebut-kebutan di jalan, sampai pada perbuatan
yang sudah menjurus pada perbuatan kriminal atau perbuatan yang melanggar hukum
seperti; pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, seks bebas, pemakaian obat-obatan
terlarang, dan tindak kekerasan lainnya yang sering diberitakan media- media
masa. Perilaku yang seperti ini tentu sangat meresahkan masyarakat, karena
remaja yang diharapkan sebagai generasi penerus bangsa telah terjerumus dalam
penyimpangan sosial.
B.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang
masalah di atas maka yang menjadi permasalahan dalam karya tulis ini adalah apakah penyebab kenakalan remaja, dampak dari kenakalan remaja,
dan kiat-kiat untuk mengatasi kenakalan remaja.
C.
Tujuan
Untuk mengetahui penyebab kenakalan remaja, dampak dari kenakalan remaja,
dan kiat-kiat untuk mengatasi kenakalan remaja.
D.
Metode
Metode Deskripsi
1
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Penyebab Masalah
Kenakalan
remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang
dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan
orang-orang di sekitarnya.
Para ahli pendidikan
sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia
13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak,
namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada
masa transis. Perilaku nakal biasanya terjadi karena 2 faktor ,yaitu :
Faktor internal
1.
Krisis
identitas
Perubahan
biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk
integrasi. Pertama,
terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran.
Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.
2.
Kontrol
diri yang lemah
Remaja yang tidak bisa
mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak
dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang
telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa
mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
Faktor eksternal
- Keluarga dan perceraian orangtua
Tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan
antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan
yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan
pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi
penyebab terjadinya kenakalan remaja.
- Teman sebaya yang kurang baik
- Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang
kurang baik.
- Kurangnya pengawasan terhadap anak (baik aktivitas, pertemanan di
sekolah ataupun di luar sekolah, dan lainnya).
2
B.
Dampak Masalah
·
Bagi Diri Sendiri
Akan tumbuh menjadi remaja
berkepribadian buruk dan dikucilkan masyarakat. Akibatnya remaja akan merasa
sedih, marah hingga mengalami gangguan kejiwaan.
·
Bagi Keluarga
Keluarga akan menanggung malu
akibat dari perbuatan remaja tersebut & harus menghidupi remaja tersebut
hingga tua karena masa depan remaja suram.
·
Bagi Pemerintah
Tingkat kriminalitas meningkat
karena remaja akan berusaha memenuhi kebutuhannya yang dianggap sangat
berharga.
C.
Cara Mengatasi
Hal-hal yang bisa dilakukan untuk
mengatasi kenakalan remaja:
- Remaja harus bisa mendapatkan
sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang berhasil memperbaiki diri
setelah terjerumus
dalam kenakalan remaja.
- Adanya motivasi dari keluarga,
guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.
- Kemauan orangtua untuk membenahi
kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif,
dan nyaman bagi remaja.
- Remaja pandai memilih teman dan
lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di
komunitas mana remaja harus bergaul.
- Remaja membentuk ketahanan diri
agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas
yang ada tidak sesuai dengan harapan.
- Pengawasan yang perlu dan
intensif terhadap media komunikasi seperti TV, Internet, Radio, Handphone
dan lain- lain.
- Perlunya pembelajaran agama
yang dilakukan sejak dini seperti beribadah dan mengunjungi tempat ibadah sesuai dengan
iman dan kepercayaannya.
- Orang
tua harus menjadi tempat remaja
untuk mencurahkan isi hati, sehingga dapat membimbing remaja
ketika ia sedang menghadapi masalah.
- Mendukung
hobi yang remaja
inginkan selama itu masih positif untuknya. Mencegah hobinya maupun
kesempatannya
mengembangkan bakat dapat mengganggu kepribadian dan kepercayaan
dirinya.
3
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan analisis di atas,
ditemukan bahwa remaja yang memiliki waktu luang banyak seperti mereka yang
tidak bekerja atau menganggur dan masih pelajar kemungkinannya lebih besar
untuk melakukan kenakalan atau perilaku menyimpang. Demikian juga dari keluarga
yang tingkat keharmonisan rendah maka kemungkinan besar anaknya akan
melakukan kenakalan pada tingkat yang lebih berat. Sebaliknya bagi keluarga yang tingkat keharmonisan tinggi
maka kemungkinan anak-anaknya melakukan kenakalan sangat kecil.
B. Saran
1. Orangtua
Disarankan kepada orangtua untuk dapat menjaga
hubungan yang hangat dalam
keluarga dengan cara saling menghargai, pengertian, dan penuh kasih sayang serta tidak bertengkar di depan anak, sehingga dapat dianggap
oleh anak sebagai keluarga yang harmonis.
2.
Pihak Sekolah
Pihak sekolah disarankan dapat membantu siswa
untuk mengenali potensi-potensi yang dimiliki agar dapat meningkatkan konsep
diri siswa, serta dapat meminimalisir
penggunaan kata-kata atau sikap yang dapat menurunkan konsep diri siswa.
4
Daftar
Pustaka
kenakalanremaja-ilmana.blogspot.com/.../kesimpulan-dan-saran.html